Saturday, February 25, 2012

Secangkir Kopi [senyum] Hangat




Tiga hari saya seperti underpressure. malam pertama, saya masih dibawah kontrol. Malam kedua, saya menangis sejadinya. Saya kira itu normal. Malam ketiga, saya lajukan motor saya dengan kecepatan... tidak usah disebutkan, menyanyi kencang dengan iringan dentuman musik dibalik earphone saya. Tiba di rumah, saya tersenyum lepas. Tuhan itu Maha Adil memang. Lelah saya terobati melihat sebungkus Kopi Bandrek asli Bandung, oleholeh dari sahabat tersayang membuat senyum saya kembali. Tanpa pikir panjang, saya menyeduhnya bersama Bapak dan Kakak saya. Kami bertiga memang penyuka kopi.

Kopi Bandrek hangat dari sahabat tersayang diseduh dalam cangkir tua milik embah bersama keluarga di rumah. Rasa kopi yang berpadu dengan aroma rempahrempah yang cukup kental, masih terdapat sedikit ampas rempahrempah yang menambah harum aroma rempahnya. Menghangatkan tubuh, melepaskan senyum! Mungkin hangatnya lebih pas ketika diseduh saat hujan ya.. hehehe...




Terima Kasih, Sahabat... :)



Monday, February 6, 2012

aku adalah aku

aku ingin seperti burung..
agar aku bisa membawamu terbang kemanapun
aku ingin seperti mentari
agar aku dapat menyinari setiap langkahmu
aku ingin seperti bulan
agar aku bisa menemanimu di kelamnya malam
aku ingin seperti embun pagi
agar aku dapat menyegarkan lengan jiwamu
aku ingin seperti batu karang
agar aku dapat melindungimu dari ganasnya kehidupan
aku ingin seperti selimut
agar aku dapat menghangatkanmu setiap saat
aku ingin seperti seorang pujangga
agar aku dapat membuat syair yang indah untukmu
tapi... aku lelah....aku ingin menjadi diriku sendiri
agar aku dapat mencintaimu sepenuh hati


___________________________

saya senyumsenyum sendiri baca tulisan ini. entah darimana saya bisa menulis katakata seperti itu. tidak tersemat tanggalnya disana. tapi saya ingat, saya sedang apa saat itu.
anyway, saya memang sedang bukabuka diary saya. ternyata banyak banget tulisan disana. hahaha
cinta.. saya masih belum tahu apa itu cinta. tapi saya lebih tak tahu lagi, kenapa ada cinta disana.
tapi ini bentuk penghargaan atas diri saya selama ini. itu saja. tidak lebih. :)

Sosok itu

Meskipun hati ini tak bersua
Meskipun langkah ini tak tertuju
Meskipun mata ini tak bertatap
Meskipun mulut ini tak berkata
Namun gundah ini tak akan pernah sirna

Meskipun kata ini tak tertulis
Meskipun detik t'lah berubah menjadi tahun
Meskipun raga ini membisu
Namun, kharismanya selalu datang mengingatkanku

Seiring dengan mentari pagi
Sehangat belaian samudera
Sewangi mawar berduri
Sekedip mata menyanyi
Sesongsong fajar menjemput
Sepejam mata terjemput mimpi
Setiap detik berjalan
dan
Setiap helai nafasku berhembus...
Sosoknya tak akan pernah pergi kemanapun dari sudut hati...




280707/17.11



Ah, apa kabar kau disana? semoga baikbaik saja. Kamu benarbenar sebuah pelajaran untukku. Karena darimulah aku memulai semuanya, dan darimulah aku mendapatkan pesan yang sangat berharga. Ku harap kau menjadi seseorang yang bermanfaat bagi kedua orang tuamu. Berhentilah kebutkebutan, aku juga sudah berhenti. Berhentilah mematamatai, aku juga sudah berhenti. Berhatihatilah di jalan, aku pun sedang berusaha. Jadilah anak baikbaik. Mandirilah. Karena kau pria. Semoga Tuhan selalu melindungimu. :)

Thursday, February 2, 2012

"victory need sacrifice"


........

"....mauny gak cpt2 ***... tp emak dan bapak ingin melihatku selese kuliah... pdhl mreka tak tahu kegalauanku... T_T"

".... ya org tua mana yg g pngn lyt anakny d wisuda, lbh cpt lbh baik kata mereka...
Setelah ngeliat ankny d wisuda, ortu mana yg g pngn lyt anaknya married... :P ..."

"... Waduh,ortumu pgn liat km merit ta ***??
Pere single tu agak sensi ngomongin yg merit2 gt.. #eaaa #curcol"

"... No way, rarely happen to boys, mostly to girls.. i know its going to be sensitive, thats why i mentioned it.. hehe"

"... yeah.. experience that can make me so stress!! Hahaha
he, resek! mau membangunkan macan tidur yah?? #halah
it feel so sick when daddy permit me to hiking as long as i'm go with my boy. And no one there.. hahaha
So, who is yours, ***? :D "

"Experience always cost something, though.. that phrase is the lil' bro of "victory need sacrifice" phrase..
In my case, it mean spent more than 4yrs in bachelor degree.. :-P (find an excuse..)
ahahaha.. no im not, but ur dad already did, he woke up the tiger. haha..
Plus, u got no time to go hiking now :-D
im a free man, n always be, haha..
at least till i get bored of it..
(kind a selfish n dumb)"

"syit.. hahahaha lol
look, holiday in a middle of a busy day gonna be something special, cuz we struggle to got it! Hehe #defending
i am a free woman, and you'll see! :P
#findanotherjob :D"

"When it gonna happen? or it just imaginary holiday?
Well, im always in the same place tryin to see
dunno girl, seems we both miss something..
U miss ur holiday..
May i know ur workplace's address?"

"No. It kind a decision, an appreciation, an enjoyment. Haha
yes. see and you'll feel it later
Yes.. I miss my holiday.. and u miss me.. looking for my workplace's address to find me.. ahahahaa :P
just kidding boy.."

"enjoyment.. haha, guess it'll come later
ya.. ya.. ya.. kurang lebihlah, mau kasih ga?"

"... Kurang lebih? lebih jg gapapa kok.. hahaha :P ...."

"lebih wez..
...."

........


30122011

Wednesday, February 1, 2012

Uang dan Rumah

Nyut..nyuuutt... begitu rasanya kepala saya siang ini. Siang ini mau tidak mau saya harus menghitung uang kas. Menghitung uang adalah hal yang paling saya tidak suka. Mmm, selain tidak suka, saya juga tidak berani. Tidak suka bukan berarti benci. Tidak suka, itu saja. Tapi bukan pula berarti saya tidak mau menghitung keuangan di rumah tangga saya nantinya, tapi menghitung keuangan yang ini memang benarbenar bukan keahlian saya.

Selisih duapuluhenamribu! Kepala saya nyutnyutan seketika. Periksa lagi, lagi, lagi, lagi dan lagi. Butuh 5 jam bagi saya untuk memeriksanya kembali. Seperti ada pencerahan, karena ada perubahan. Selisih mengalami perubahan. Dan jeng jeng jeng jeeeeennngggg...... selisih menjadi enampuluhsaturiburupiah!! Gila! Saya seperti orang kesetanan. Stres seketika. Ingin teriak, tapi percuma. Akutansi bukan dunia saya!

Pencerahan datang dari teman saya. Teman seperjuangan di kampus. Tapi dia paham akutansi. Baguslah. Saya akhirnya bisa kembali tersenyum bak orang gila seperti biasanya. Butuh waktu 30menit bagi saya untuk menghilangkan nyutnyutan di kepala saya.

Kabar 'baik' tiba. Tanpa tedeng alingaling, dengan senyum polos, melalui seberang telpon, request lembur pun datang. Oke, baiklah. Dan saya benarbenar gila seperti biasanya.

Ini hasil karya saya hari ini. Penggabungan dari memori permainan masa anakanak dengan keterbatasan imajinasi visual yang mulai berkarat dalam pena 3warna, plus saya sedang gila.


Semasa saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar, kakak saya mengajarkan saya membuat rumahrumahan dari selembar kertas origami dibantu cutter dan lem. Kurang lebih seperti ini. Tapi tentu tidak seramai ini 'dekorasi' nya. Tibatiba saja saya tadi ingin mengulang membuatnya. Saya tersenyum dan tertawa. Gila seperti biasanya. Begitu kata teman baik saya. :)


Oh, February.. Be nice to me, please...