Wednesday, November 14, 2012

Biru untuk Kamu





hei, kamu di sana yg suka langit biru. aku punya biru untukmu. 
langit biru ini sampai di depan mataku



Satu kalimat tertera dalam benak ku kala itu.
'kamu di sini'

 Senyum ini tak pudar. 
Ketika itu.
Sejauh mata memandang, laut biru.
Sejauh mata menatap, langit biru.
Hari itu cerah.
Semua biru.
Seperti maumu.

Benakmu di sana.
'Kau butuh bersenangsenang.
Bersenangsenanglah.
Aku tidak ingin mengganggumu.
Berbahagialah. Lupakan aku.
Walau sekejap.'

Benakku di sini.
Bagaimana aku bisa melupakanmu walau sekejap?
Hamparan langit, biru menjulang.
Sepanjang mata memandang, laut biru terbentang.
Bukankah kau akan senang dengan segala biru ini?

Sayangnya, kadang mendung mengelabui biru.
Kemudian hujan.
Kemudian reda.
Kemudian diam.
Bahkan emasnya senja pun tak sanggup menengok.

Merekahkah senyummu bila kau lihat segala biru ini?
Apa yang akan kau perbuat dengan segala biru ini?
Kau akan membayar mahal demi biru ini. Maukah kau?

Bila saja mata ini bisa merekam dalam sekejap,
Kau pasti bisa melihatnya melalui mataku.
Tidak. Kau harus melihatnya sendiri.

Biru yang indah.
Biru, biru, biru dan biru...