Selamat hari Senin untuk sebagian orang. Dan pemulihan mood untuk sebagian orang pula. Tapi tidak untuk saya saat ini. Setiap hari serasa hari minggu untuk sementara waktu ini. Tapi keberuntungan dipihak saya karena saya masih mengenal hari. Karena bagi mereka yang gila bekerja hampir lupa hari apa saat ini.
Selamat menjalani hari ini untuk saya. Sebangun tidur teringat mimpi random semalam. Mimpi saya sedang mencari kostkostan di Bandung. Astaga... kenapa tidur begitu saja tanpa sebait lantunan doa?! Menyesal kemudian. Tapi harap mengekor agar mimpi itu akan menjadi nyata. Amiinn Allahuma Amiinnn....
Seperti alzeimer, saya pergi mandi lupa apa yang sudah terjadi. Saya memilih untuk mencoba resep brownies pemberian teman baik saya beberapa tahun lalu. Pertama kalinya. Nasib mau bilang apa, saya ikuti saja alurnya. Mixer ibuk rusak. Dengan terpaksa saya tetap menjalankan mixer tua ibuk dengan pincang. Dengan satu pengocok. Dan adonan merata dengan bayar waktu yang cukup lama!
Oh, Dark Chocolate.. bersahabatlah denganku.. salam kenal dariku.. semriwing bau gosongmu sungguh menyentakku.. oh, oven tua.. kita berjumpa lagi.. sapa aku dengan bijakmu.. berbaik hatilah pada kompor yang kau pijak.. pedulikan aku.. tapi namanya nasib, mau dikata apa kalo percobaan brownies pertama saya gosong. Pahit.
Pekat banget ya coklatnya.. begitu kata empu resep. Bukan pekat itu sayang, itu gohsyong.
Pahit, manis, gurih.. ternyata seperti itu pula rasanya ketika sekelebat mimpi semalam menemui penglihatan saya didepan adonan bermixer satu kaki tadi. Dia, entah siapa, datang lagi. Siapa itu, terlalu baik.. seperti sahabat saya yang kusakiti kemarin..
Maafkan aku, sayang.. kali ini browniesnya gagal. Aku janji ak pasti bisa membuatnya, lalu akan kukirimkan untukmu, kusampaikan padamu, bahwa aku sedang menjadi wanita sekarang..
Malam seperti sekejap sekalipun bulan menampakkan status "supermoon"nya. Seperti mata mengedip begitu saja teman baik saya membahas mister-4-tahun-lebih. Buat apa? Entahlah. Mungkin hanya intermezzo untuk menyemangati saya. Doa terlantun agar mimpi semalam itu akan jadi nyata. Amiinn..
Kubuka halaman maya. Kulihat sebuah foto. Seperti ada yang menggerogoti hati. Entahlah apa itu. Itu seperti periperi binal yang sedang memamerkan lekuk tubuhnya, tapi pria hidung belang pun jijik dan ingin menendang pantatnya. Entah perumpamaan darimana.
Berani pula seekor lalat betina menggoda lalat jantan. Padahal si betina pernah berucap tidak untuk ajakan bercumbu dengan si jantan. Lalat sampah yang munafik. Makhluk macam apa itu. Dengan mudahnya membiarkan ingatan seonggok blackforest dan sebongkah es krim vinetta berkelebatan dan melepaskan bayangan si pengirim masuk dalam pandangan. Kemudian diikuti kekasihnya. Sial!
Ternyata yang dibutuhkan hanya doa dan istirahat. Berikutnya adalah resep yang lain. Puaskan diri sebelum ramadhan tiba. Begitu bisik makhluk halus. Dan saat itu pula membiarkan memori langkah kaki menuju Masjidil Haram berputar. Laillahailallah... astaghfirullah
Haladziim..
Dan kemudian di halaman muncul pula quote itu dengan semangat life is an adventure.
Ya seperti hari ini, otak saya sedang ber-adventure ke masa lalu, hari ini dan mimpi semalam. Entah esok..