sepercik api jadi buai
segaris air melantun manja
terdiamku dalam kelam
termenungku atas remang
bersukasuka kita melangkah
selamat pagi kita bersua
selamat tidur kita terpisah
bagai tiada topang kepala
kita acuhkan kata mereka
kau dan aku melaju terlalu kencang
kita terlalu naif untuk bernaif dalam realita
kau dan aku terlalu senang pada andai
kita seperti terpuruk pada asa
ucapkan makna pada sebuah kata
maka arti adalah sebuah batas
sebut saja mereka merengkuh kita
sedang kita berlari bersama peluh
ah, kita terlalu menyedihkan
bersama bercakap dalam angan
sedang kita tau, kita bersama bertopang terpisah
kita terlalu menyedihkan
terpuruk dalam andai
sedang kita tahu, kita tertawa pada palsu
kau dan aku berada dalam sihir realita
bermimpi dalam makna nyata
berangan berpegang pada drama
bersama mencari pada adu cinta
tawamu dan tawaku menjadi tontonan dinding remang
menjadi jamuan tawa bagi kebodohan
menjadi decakan sedih bagi kebisuan
kita terlalu berani untuk tertawa
tataplah, kita terlalu berani sekaligus terlalu senang
membawa belati yang perlahan membunuh sukma masingmasing
lalu terdiam mencari arti
dan masih bergerak kedepan berbayang hangat genggaman lalu
sayang, percakapan kita terlalu menyedihkan...
Gresik13052012|00.15
No comments:
Post a Comment