sesosok berbalut sukma
berjalan dalam hembusan asa
menatap langkah balutan angkuh
mengucap kata menipu hati
langkah mengarah mengundang lara
terbujur simpuh dalam tengadah
mengharap Sang Pengasih mendekap erat
namun segumpal ego tetap menguasai jiwa
hati tercipta untuk asa. mengimbangi setiap ego makhluknya.
mengimbangi angkuhnya dunia dalam ranumnya hidup.
ketika hati mengharapkan asa, seolah ego dan rasa berperang.
berlomba memenangkan posisi dalam hidup.
dia yang yang memulai maka ialah yang kalah.
tidak bisakah kita mengucap apa adanya dalam rasa?
seperti kita mudah menyampah pada jiwa.
mengucapkan sajalah atau kita akan kalah pada hidup.
kemudian terpuruk menyesal pada keadaan.
tidak bisakah kita mengucap apa adanya dalam rasa?
seperti kita mudah menjanji pada jiwa.
mengucapkan sajalah atau kita akan menyesal.
menyerah dalam sebuah perjuangan yang tidak ada.
katakanlah bila ingin dikatakan.
jangan diam bila memang akan menusuk sukma.
kemudian gelisah dalam melangkahkan kakimu.
melewati hari dengan ribuan prasangka.
tanggalkanlah ego bila tak mau kalah.
kehidupan berawal dari keputusan.
lupakanlah sejenak segala urusan status sosial.
egokan rasamu agar tak ada sesal.
maka katakanlah selagi kau mampu bicara...
*Switch on : Maliq & d'Essential - Coba Katakan*
No comments:
Post a Comment